Padang, putra bhayangkara.com.
Pameran Nasional ( Penas ) kelompok tani nelayan andalan nasional yang berlangsung sejak 10 Juni hingga berakhir 15 Juni 2023 mendatang yang secara langsung di hadiri oleh 28 ribu masyarakat petani nelayan dari seluruh penjuru tanah air Indonesia, termasuk salah satunya stand pameran Penas dari Kabupaten Kepulauan Mentawai,Provinsi Sumatra Barat.
Mariani yang juga koordinator stand Penas Kabupaten Kepulauan Mentawai yang juga sekaligus pelaku usaha, melalui jaringan telpon, pada Selasa 13/6/2023, menyebutkan bahwa hingga hari ke tiga Penas berlangsung untuk stand Kabupaten Kepulauan Mentawai sudah mencapai nilai Rp. 10 juta dari hasil penjualan. Barang yang banyak diminati pembeli itu ada yang berbentuk asesoris, batik mentawai, panah, minyak urut, minyak serai, minyak angin dan kerupuk sagu.
Pada hari ke tiga Penas ini, tambah Mariani selain sudah ada 1000 pengunjung yang datang ke stand, selain membeli juga ada hanya melihat dan bertanya tentang potensi daerah Kepulauan Mentawai. ” Kita bangga masih ada pejabat Mentawai yang mau datang dan melihat secara dekat stand Penas dan langsung bertanya serta memberi semangat,” ungkapnya.
Ditempat terpisah, pelaku usaha UMKM Kabupaten Kepulauan Mentawai, Rapta S menerangkan, produk yang ditampilkan pada stand Penas ini dari Pulau Pagai, Sipora dan Siberut. Kita berupaya dan mengusahakan semua pelaku usaha dapat tampil dimana agar pengusaha UMKM terpacu dan punya semangat bersatu tujuan untuk membangun ekonomi yang lebih baik.” Kita sengaja membawa produk olahan jadi dari hasil alam yang dimiliki daerah Mentawai. Dan kita harus bangkit dari ketertinggalan,” kata Rapta dengan penuh semangat.
Pada Penas ke XVI, lanjut Rapta secara khusus stand Kepulauan Mentawai menyuguhkan berbagai produk hasil karya dari anak- anak muda Mentawai yang penuh inovasi dan kreatif, diantaranya, ada kripik pisang, pisang fozer, pisang goreng coklat, tepung sagu, kerupuk sagu, madu hutan serta aksesoris hiasan dinding, miniatur, panah dan pisau yang langsung dari bumi Sikerei.
Memang untuk modal awal sangat berat, ungkap Rapta , karena memakai sulingan yang jika alatnya dibeli mencapai Rp. 100 juta. Namun untuk saat kini, kami masih menggunakan sulingan yang terbuat dari Stainless Steck. Dan kami berharap kedepan ada pembinaan dan penambahan modal usaha dari Pemerintah daerah dalam rangka untuk membangun dan memajukan pelaku usaha di Kepulauan Mentawai.
” Pada hari pertama pembukaan Penas, PJ Bupati Fernando JS datang dan berdialog langsung dengan kami. PJ. Bupati Kabupaten Kepulauan Mentawai sangat respon dan bersedia untuk berdiskusi lebih mendalam tentang UMKM,” ungkap Rapta mengakhiri. ( Leo )