Putrabhayangkara Karawang- Dinas PUPR kabupaten Karawang harus extra ketat dalam mengawasi setiap pelaksanaan pembangunan penurapan yang tengah dikerjakan oleh pihak rekanan para kontraktor / pemborong yang menjadi penyedia jasa dan pelaksana dalam mengerjakan proyek pembangunan. tersebut, sehingga progres pembangunan yang sedang berjalan, hasilnya sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan agar hasil pembangunannya baik, kokoh, kuat serta memberikan kepuasan bagi warga masyarakat.
Lain halnya dengan pekerjaan pembangunan proyek penurapan saluran air yang berlokasi Didusun Ceplik Curug Kadongdong Rt 02/01 Desa Kertawaluya Kecamatan Tirtamulya Kabupaten Karawang Jawa barat.
Proyek yang bersumber dana APBD tahun 2023 yang dikerjakan CV. Bintang Barat Perkasa senilai Rp 189.150.000,- Panjang = 254,00 M” Tinggi = 1,00 M selama 60 hari kalender Diduga kurangi ukuran dan dikerjakan tidak sesuai spesifikasi.
Pasalnya progres pembangunan penurapan saluran yang sudah berjalan sekitar 40 % ini, dinilai tidak mematuhi juklak dan juknis.
Selain kedalaman pondasi yang tidak maksimal (dangkal) tidak pula dipasangi kisdam sebagai alat pembendung dan tak terlihat adanya alkon alat penyedot air sehingga pasangan batu pondasi berenang diatas lumpur dan air.
Kemudian ketiggian bangunan dalam papan informasi proyek tertera 1,00 M” namun setelah dilakukan pengukuran dalam pantauan awak media selasa 13/06/2023 ketinggian bangunan hanya 80 cm.
Kemudian awak mediapun bertanya kepada salah seorang kuli yang mengaku bernama jhoni.
Ini proyek, pemborongnya siapa pak ?
Kenapa tidak dipasangi kisdam dan Alkon alat penyedot airnya tidak ada ?
Siapa pengawasnya ?
“Saya tidak tahu, ke pak Lurah saja pak. “Jawabnya.
Lantas awak media coba datangi kantor kepala desa Kertawaluya guna mencari informasi lebih lanjut.
Menurut Kades Arta haryono saat dikonfirmasi awak media mengatakan.
“Itu proyek pak haji zenal atas pengajuan saya tanpa profosal.
“Ukuran memang ada pengurangan atas dasar musyawarah dengan para petani karena kalau 1,00 M” terlalu tinggi susah dilewati traktor.
“Kalau pengawas dari dinasnya saya tidak tahu. “Katanya.
Sementara pihak pemborong dan mandor pelaksana juga pengawas dari dinas terkait belum bisa ditemui dan dikonfirmasi. (Gunawan)