Pontianak – Bank Kalbar bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan sosialisasi literasi dan inklusi keuangan di Kecamatan Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari pada Jumat dan Sabtu, 6-7 September 2024, di tiga lokasi berbeda, yakni SDN 01 Badau, Halaman Kantor Camat Badau, dan Hotel KD Badau.Senin,(30/9)
Pada hari pertama, tim dari Bank Kalbar Cabang Semitau memberikan edukasi kepada siswa-siswi SDN 01 Badau mengenai pentingnya menabung untuk masa depan. Siswa-siswi tampak antusias dan penuh semangat dalam mengikuti acara tersebut.
Keesokan harinya, acara dilanjutkan dengan senam sehat bersama masyarakat setempat di lapangan Kantor Camat Badau. Ratusan warga, dari berbagai usia, turut berpartisipasi. Selain senam, masyarakat juga dihibur oleh penampilan artis lokal dan berkesempatan memenangkan doorprize menarik, seperti televisi, kulkas, mesin cuci, sepeda, dan kipas angin.
Setelah itu, sosialisasi dilanjutkan di Aula Hotel KD Badau yang dihadiri oleh para pelaku UMKM dan masyarakat lainnya. Mangihut P. Aritonang, Analis Bagian Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, Perlindungan Konsumen, dan Layanan Manajemen Strategis OJK, menjadi narasumber dalam kegiatan ini. Ia menekankan pentingnya literasi dan inklusi keuangan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
“Literasi keuangan adalah tentang bagaimana masyarakat memahami dan mengelola keuangan dengan baik untuk mencapai kemandirian finansial. Sedangkan inklusi keuangan berkaitan dengan akses masyarakat terhadap produk dan layanan keuangan yang berkualitas,” jelas Mangihut.
Salah satu produk unggulan yang ditawarkan Bank Kalbar adalah KUM Peduli, yang memberikan pinjaman dengan bunga rendah sebesar 0,41% per bulan dan jangka waktu hingga 36 bulan. Produk ini sangat membantu pelaku UMKM untuk mengembangkan usahanya.
Selain itu, Mangihut juga mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati terhadap pinjaman online ilegal yang sering menawarkan bunga tinggi dan mengancam keamanan data pribadi. Ia menyarankan agar masyarakat hanya menggunakan layanan pinjaman online yang resmi dan terdaftar di OJK.
Kegiatan sosialisasi ini merupakan bagian dari upaya Bank Kalbar dan OJK untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di daerah-daerah terpencil, termasuk wilayah perbatasan seperti PLBN Aruk, PLBN Entikong, dan PLBN Jagoi Babang.
“Dengan semakin banyaknya masyarakat yang memahami literasi keuangan, diharapkan kesejahteraan dan kemandirian finansial masyarakat dapat meningkat,” tutup Mangihut.(Sabirin)